Tak ada orang yang tahu pasti tentang kehidupan masa kecilnya. Walaupun tak ada catatan tentang perkawinannya, tetapi ada bukti bahwa pada bulan November 1582, dia menikahi Anna Hathaway, di sebuah desa di Shottery dekat dengan Stratford.
Pada tahun 1582 dia menjadi seorang yang cukup sukses dalam penulisan drama. Tahun berikutnya muncul karyanya yang dipublikasikan, puisi naratif tentang Venus and Adonis. Fakta mengejutkan muncul dari Stratford yang menyatakan bahwa anak satu-satunya meninggal pada tahun 1596. tahun berikutnya Shakespeare membeli sebuah rumah mewah di tengah kota. Shakespeare dianggap sebagai dramatis terbesar baik dalam tragedi maupun komedi.
Pada tahun 1582 dia menjadi seorang yang cukup sukses dalam penulisan drama. Tahun berikutnya muncul karyanya yang dipublikasikan, puisi naratif tentang Venus and Adonis. Fakta mengejutkan muncul dari Stratford yang menyatakan bahwa anak satu-satunya meninggal pada tahun 1596. tahun berikutnya Shakespeare membeli sebuah rumah mewah di tengah kota. Shakespeare dianggap sebagai dramatis terbesar baik dalam tragedi maupun komedi.
Pada tahun 1600, dia merupakan pemilik teater the Globe dan the Blackfriars; hal tersebut membuktikan bahwa dia memang seorang yang kaya dalam hal harta. Ayahnya meninggal pada tahun 1601 dan ibunya meninggal pada tahun 1608, Shakespeare sendiri menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Stratford yang diketahui dari berbagai sumber; tetapi mengapa dan mulai kapan dia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai aktor, penulis drama dan manajer sepenuhnya tidak diketahui.
Tak ada catatan tentang kematiannya dan tidak diketahui secara pasti kapan memorialnya dilaksanakan atau siapa pemilik tanggal pastinya pun tidak ada yang tahu. Dari 37 karya lengkapnya, hanya 16 yang diterbitkan semasa hidupnya. Shakespeare dikuburkan pada tanggal 25 April 1616 dan dokumen negara menyatakan dia meninggal pada tanggal 23 April 1616.
Karya awal Shakespeare dapat dianggap sebagai drama historikal. Mungkin karena dia memulai karyanya sebagai dramawan yang mengembangkan karya-karya penulis lain. Secara perlahan ia mulai menemukan kekuatannya sendiri dalam seni. Dalam puisi bebasnya Richard the third, makna puisinya terletak pada akhir barisnya:
Oh, I have passed the miserable night,
So full of ugly night, of ghastly dreams
That, as I am a Christian faithful man,
I would not spend another such a night
Though’t were to buy a world of happy days
Pada Richard the second lebih terdapat kebebasan. Walaupun pada akhir baris biasanya berakhir pada jeda sebagaimana adanya, tetapi ada kalanya ketika penekanan makna muncul melalui satu baris ke baris lainnya:
For God’s sake, let us sit up on the ground
And tell sad stories on the death of kings...........
All murderd; for within the holllow crown
That rounds the mortal the temples of a king
Keep death his court
Irama puisi bebasnya masih belum nampak muncul; Shakespeare belum mengembangkan dirinya sebagai master kebebasan yang membawa kesegaran dan kekuatan pada karya-karya selanjutnya; tetapi Romeo and Juliet adalah awalnya.
PERIODE SETELAH SHAKESPEARE
Ben Johnson (1573-1673)
Penerus terbesar Shakespeare dalam drama adalah Ben Johnson, dapat juga disebut sebagai sahabat Shakespeare. Dia adalah pujangga dan dramatis paling berpendidikan pada masa tersebut. Pada awalnya ia disekolahkan di Westminster School, dan dia bekerja untuk beberapa waktu di luar negeri bersama angkatan perang Inggris. Walaupun dia tidak mengenyam pendidikan tinggi di Universitas, tetapi dia memperoleh gelar penghormatan dari Oxford dan Cambridge University. Johnson merupakan orang kesayangan James I yang menjulukinya sebagai Poet Laureata pada tahun 1616. walaupun dia sering mendapat penghormatan dari raja, tetapi ia sering mengacuhkannya karena sifatnya yang arogan, sering terlibat hutang dan meninggal dalam kemiskinan pada tahun 1637. Dia dikuburkan di Wstminster Abbey.
Karya dramatik Johnson sangat berbeda dengan karya-karya Shakespeare. Berikut salah satu tulisannya:
SONG TO CECILIA
Drink to me only with thine eyes,
And I will pledge with mine;
Or leave a kiss but in the cup,
And I’ll look not for wine.
The thirst that from the soul doth rise
Doth ask a drink divine;
But might I of Jove’s nectar sup, I will not change for thine.
Tak ada orang yang tahu pasti tentang kehidupan masa kecilnya. Walaupun tak ada catatan tentang perkawinannya, tetapi ada bukti bahwa pada bulan November 1582, dia menikahi Anna Hathaway, di sebuah desa di Shottery dekat dengan Stratford.
Pada tahun 1582 dia menjadi seorang yang cukup sukses dalam penulisan drama. Tahun berikutnya muncul karyanya yang dipublikasikan, puisi naratif tentang Venus and Adonis. Fakta mengejutkan muncul dari Stratford yang menyatakan bahwa anak satu-satunya meninggal pada tahun 1596. tahun berikutnya Shakespeare membeli sebuah rumah mewah di tengah kota. Shakespeare dianggap sebagai dramatis terbesar baik dalam tragedi maupun komedi.
Pada tahun 1600, dia merupakan pemilik teater the Globe dan the Blackfriars; hal tersebut membuktikan bahwa dia memang seorang yang kaya dalam hal harta. Ayahnya meninggal pada tahun 1601 dan ibunya meninggal pada tahun 1608, Shakespeare sendiri menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Stratford yang diketahui dari berbagai sumber; tetapi mengapa dan mulai kapan dia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai aktor, penulis drama dan manajer sepenuhnya tidak diketahui.
Tak ada catatan tentang kematiannya dan tidak diketahui secara pasti kapan memorialnya dilaksanakan atau siapa pemilik tanggal pastinya pun tidak ada yang tahu. Dari 37 karya lengkapnya, hanya 16 yang diterbitkan semasa hidupnya. Shakespeare dikuburkan pada tanggal 25 April 1616 dan dokumen negara menyatakan dia meninggal pada tanggal 23 April 1616.
Karya awal Shakespeare dapat dianggap sebagai drama historikal. Mungkin karena dia memulai karyanya sebagai dramawan yang mengembangkan karya-karya penulis lain. Secara perlahan ia mulai menemukan kekuatannya sendiri dalam seni. Dalam puisi bebasnya Richard the third, makna puisinya terletak pada akhir barisnya:
Oh, I have passed the miserable night,
So full of ugly night, of ghastly dreams
That, as I am a Christian faithful man,
I would not spend another such a night
Though’t were to buy a world of happy days
Pada Richard the second lebih terdapat kebebasan. Walaupun pada akhir baris biasanya berakhir pada jeda sebagaimana adanya, tetapi ada kalanya ketika penekanan makna muncul melalui satu baris ke baris lainnya:
For God’s sake, let us sit up on the ground
And tell sad stories on the death of kings...........
All murderd; for within the holllow crown
That rounds the mortal the temples of a king
Keep death his court
Irama puisi bebasnya masih belum nampak muncul; Shakespeare belum mengembangkan dirinya sebagai master kebebasan yang membawa kesegaran dan kekuatan pada karya-karya selanjutnya; tetapi Romeo and Juliet adalah awalnya. (beberapa ringkasan drama karya Shakespeare dapat dilihat pada lampiran).
PERIODE SETELAH SHAKESPEARE
Ben Johnson (1573-1673)
Penerus terbesar Shakespeare dalam drama adalah Ben Johnson, dapat juga disebut sebagai sahabat Shakespeare. Dia adalah pujangga dan dramatis paling berpendidikan pada masa tersebut. Pada awalnya ia disekolahkan di Westminster School, dan dia bekerja untuk beberapa waktu di luar negeri bersama angkatan perang Inggris. Walaupun dia tidak mengenyam pendidikan tinggi di Universitas, tetapi dia memperoleh gelar penghormatan dari Oxford dan Cambridge University. Johnson merupakan orang kesayangan James I yang menjulukinya sebagai Poet Laureata pada tahun 1616. walaupun dia sering mendapat penghormatan dari raja, tetapi ia sering mengacuhkannya karena sifatnya yang arogan, sering terlibat hutang dan meninggal dalam kemiskinan pada tahun 1637. Dia dikuburkan di Wstminster Abbey.
Karya dramatik Johnson sangat berbeda dengan karya-karya Shakespeare. Berikut salah satu tulisannya:
SONG TO CECILIA
Drink to me only with thine eyes,
And I will pledge with mine;
Or leave a kiss but in the cup,
And I’ll look not for wine.
The thirst that from the soul doth rise
Doth ask a drink divine;
But might I of Jove’s nectar sup, I will not change for thine.
Tak ada orang yang tahu pasti tentang kehidupan masa kecilnya. Walaupun tak ada catatan tentang perkawinannya, tetapi ada bukti bahwa pada bulan November 1582, dia menikahi Anna Hathaway, di sebuah desa di Shottery dekat dengan Stratford.
Pada tahun 1582 dia menjadi seorang yang cukup sukses dalam penulisan drama. Tahun berikutnya muncul karyanya yang dipublikasikan, puisi naratif tentang Venus and Adonis. Fakta mengejutkan muncul dari Stratford yang menyatakan bahwa anak satu-satunya meninggal pada tahun 1596. tahun berikutnya Shakespeare membeli sebuah rumah mewah di tengah kota. Shakespeare dianggap sebagai dramatis terbesar baik dalam tragedi maupun komedi.
Pada tahun 1600, dia merupakan pemilik teater the Globe dan the Blackfriars; hal tersebut membuktikan bahwa dia memang seorang yang kaya dalam hal harta. Ayahnya meninggal pada tahun 1601 dan ibunya meninggal pada tahun 1608, Shakespeare sendiri menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Stratford yang diketahui dari berbagai sumber; tetapi mengapa dan mulai kapan dia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai aktor, penulis drama dan manajer sepenuhnya tidak diketahui.
Tak ada catatan tentang kematiannya dan tidak diketahui secara pasti kapan memorialnya dilaksanakan atau siapa pemilik tanggal pastinya pun tidak ada yang tahu. Dari 37 karya lengkapnya, hanya 16 yang diterbitkan semasa hidupnya. Shakespeare dikuburkan pada tanggal 25 April 1616 dan dokumen negara menyatakan dia meninggal pada tanggal 23 April 1616.
Karya awal Shakespeare dapat dianggap sebagai drama historikal. Mungkin karena dia memulai karyanya sebagai dramawan yang mengembangkan karya-karya penulis lain. Secara perlahan ia mulai menemukan kekuatannya sendiri dalam seni. Dalam puisi bebasnya Richard the third, makna puisinya terletak pada akhir barisnya:
Oh, I have passed the miserable night,
So full of ugly night, of ghastly dreams
That, as I am a Christian faithful man,
I would not spend another such a night
Though’t were to buy a world of happy days
Pada Richard the second lebih terdapat kebebasan. Walaupun pada akhir baris biasanya berakhir pada jeda sebagaimana adanya, tetapi ada kalanya ketika penekanan makna muncul melalui satu baris ke baris lainnya:
For God’s sake, let us sit up on the ground
And tell sad stories on the death of kings...........
All murderd; for within the holllow crown
That rounds the mortal the temples of a king
Keep death his court
Irama puisi bebasnya masih belum nampak muncul; Shakespeare belum mengembangkan dirinya sebagai master kebebasan yang membawa kesegaran dan kekuatan pada karya-karya selanjutnya; tetapi Romeo and Juliet adalah awalnya. (beberapa ringkasan drama karya Shakespeare dapat dilihat pada lampiran).
PERIODE SETELAH SHAKESPEARE
Ben Johnson (1573-1673)
Penerus terbesar Shakespeare dalam drama adalah Ben Johnson, dapat juga disebut sebagai sahabat Shakespeare. Dia adalah pujangga dan dramatis paling berpendidikan pada masa tersebut. Pada awalnya ia disekolahkan di Westminster School, dan dia bekerja untuk beberapa waktu di luar negeri bersama angkatan perang Inggris. Walaupun dia tidak mengenyam pendidikan tinggi di Universitas, tetapi dia memperoleh gelar penghormatan dari Oxford dan Cambridge University. Johnson merupakan orang kesayangan James I yang menjulukinya sebagai Poet Laureata pada tahun 1616. walaupun dia sering mendapat penghormatan dari raja, tetapi ia sering mengacuhkannya karena sifatnya yang arogan, sering terlibat hutang dan meninggal dalam kemiskinan pada tahun 1637. Dia dikuburkan di Wstminster Abbey.
Karya dramatik Johnson sangat berbeda dengan karya-karya Shakespeare. Berikut salah satu tulisannya:
SONG TO CECILIA
Drink to me only with thine eyes,
And I will pledge with mine;
Or leave a kiss but in the cup,
And I’ll look not for wine.
The thirst that from the soul doth rise
Doth ask a drink divine;
But might I of Jove’s nectar sup, I will not change for thine.
No comments:
Post a Comment