Monday, April 9, 2012

AWAL PENULISAN PROSA

Sejumlah penulis prosa yang mencapai puncak keemasannya – Defoe and Swift, Adison and Steele, Johnson and Goldsmith, Boswell and Burke – sebagai founders of the novel. Richardson, Fielding, Sterm dan Pope – diposisikan sebagai penulis prosa.
Para penulis tersebut lebih banyak menggunakan intelektual daripada imaginasi maupun emosi dalam menulis karya-karyanya. Klaim ini didasarkan pada Gulliver’s Travel, Robinson Crusoe, yang ceritanya bukan didasarkan pada daya imajinasi tetapi lebih pada pengalaman nyata. Tujuan yang ada dalam Guliver’s Travel bukanlah untuk menghibur tetapi to satirize politic, religion, learning dan berbagai sendi-sendi kehidupan.

Walaupun tema-tema puisi Pope kurang menunjukkan kekayaan imajinasi dan perasaan, tetapi kualitas yang menginspirasikan pada hampir semua pemikirannya telah memperbesar namanya. Dia menulis essay on critisism, essay on man, moral essay dan lainnya. Berikut adalah petikan dari moral essay-nya:
”Honor and shame from no condition rise;
Act well you part, there all the honor lied”,
”Know then thyself, presume not God to scan;
The proper study or mankind is man”.

Daniel Defoe menggambarkan the Great Plague of London dalam Journal of the Plague Year (1722). Ketika penyakit menular tersebut menyebar secara luas pada tahun 1665, Defoe baru berusia lima tahun, tetapi dia memperoleh informasi tersebut dari berbagai sumber. Novel Defoe dengan judul Robinson Crusoe (1719) merupakan buku yang sangat terkenal. Cerita ini berisi tentang perjuangan Crusoe dengan Kapten-nya yang terdampar di kepualauan Juan Fernandez, dekat Chile dan hidup disana selama empat tahun.
Defoe melanjutkan kisah Crusoe dengan cerita petualangan lainnya – Moll Flanders, Colonel Jack, Captain Singleton. Cerita-cerita tersebut berisi tokoh-tokoh dari kelas masyarakat bawah, pencuri, pembajak dan sejenisnya; tak ada seorangpun yang mampu meyamai Robinson Crusoe dalam kaitannya dengan karya seni.
Richard Steele dan Joseph Adison bersama-sama menghasilkan the Tatler, tulisan essay berisi berbagai macam pokok permasalahan. Karya tulis mereka yang lebih terkenal adalah the Spectator. Steele adalah seorang yang warm-hearted, friendly and careless with money. Adison adalah seorang yang calm man of laerning, a traveler dan dia membenci kekerasan.
Richardson adalah Londoner yang pekerjaannya sebagai tukang percetakan (printer) dan terlibat dalam sastra secara kebetulan. Pada awal hidupnya dia dipekerjakan oleh beberapa unlettered women untuk menulis surat cinta buat mereka. Sebuah perusahaan penerbitan menyarankan kepada Richardson bahwa surat-surat tersebut dapat dijadikan sebuah model atau contoh untuk orang-orang yang tidak berpendidikan. Berdasarkan ide tersebut Richardson kemudian membuat novel yang didasarkan pada surat-surat cinta yang dibuatnya dan diberi judul Pamela atau Virtue of Rewarded, kisah nyata yang diambil dari serangkaian surat yang dibuatnya. Pamela Andrew adalah pembantu seorang wanita yang mengalami tindak kekerasan dari anak laki-laki wanita tersebut; tetapi pada akhirnya laki-laki tersebut berubah sikap dan menjadi suami Pamela.
Novel Richardson selanjutnya adalah Clarisa Harlow (1747-8), merupakan karya terbaiknya. Clarisa adalah putri dari seorang ayah yang keras yang menginginkan dia menikahi seseorang yang bukan pilihannya. Clarisa dipaksa untuk berpisah dengan kekasinya dan ia meninggal pada usia yang sangat muda.
Satiris lainnya adalah Jonathan Swift. Karyanya yang terkenal adalah Gulliver’s Travels (1776) yang terbagi dalam dua bagian yaitu Gulliver’s voyage to Liliput dan Brobdignag.
Dr. Samuel Jonson selalu dalam kemiskinan oleh karena dia harus mengerjakan semua jenis karya sastra, walaupun dia tidak menyukainya. Kamus (dictionary) terkenalnya muncul pada tahun 1755 dan terbit 5 edisi sepanjang hidupnya. Johnson merupakan orang yang dianggap sebagai pembuat peraturan sastra, memberikan judgement terhadap buku-buku dan terhadap penulis layaknya seorang Tuhan. Tulisannya sendiri tidak lebih penting daripada apa yang dia katakan. Riwayat hidup Johnson ditulis oleh rekannya sendirin James Boswell yang berjudul the Life of Johnson (1791). Biography ini merupakan yang terbesar di Inggris. Boswell dalam biography tersebut dengan tepat mengutip kata-kata yang pernah digunakan oleh Johnson dan hasilnya mampu mencerminkan kondisi sastra pada masa itu. Berikut sedikit uacapan yang ditulis oleh Boswell dari kata-kata Johnson:
Let me smile with the wise and feed with the rich
It matters not how a man dies, but how he lives.
Sir, when a man is tired of London, he is tired of life
For there is in London all that life can afford

Meninggalnya Johnson merupakan kesempatan bagi Boswell yang telah ditunggu selama dua puluh tahun. Dia akan menjadi bersinar dan terkenal di dunia, bukan karena refleksinya, tetapi karena kecerdasannya. Dia mengumpulkan seluruh catatan dan rekaman kehidupannya dan mulai menulis biographinya sendiri.
HENRY FIELDING
Hendry Fielding, seorang gay, memulai tulisannya dengan sebuah novel yang berjudul Joseph Andrew (1742), satire of Pamela. Yoseph dalam novel ini dianggap sebagai saudara laki-laki Pamela. Pamela sebagai pelayan wanita terlalu banyak mendapat perhatian dari tuannya; Joseph juga seorang pelayan dan memiliki masalah atau kesulitan yang sama. Novel Fielding selanjutnya adalah Parson Adam yang mengisahkan tentang kehidupan pendeta yang sederhana, lucu dan supel. Fielding menulis novel ini secara langsung tanpa menggunakan cara-cara seperti dalam kisah Joseph Andrew dan Pamela yang menggunakan serangkaian surat.
Novel terbesar Fielding adalah Tom Jones (1749). Tom adalah seorang anak laki-laki yang dibawa ke rumah Tuan Allworthy karena rasa kasihan. Kemudian dia jatuh cinta dengan putri Tuan Allworthy yang cantik, Sophia. Tom melakukan beberapa hal yang tidak disukai oleh Tuan Allworthy dan Tom diusir dari rumah. Setelah itu Tom mengalami banyak petualangan dan akhirnya bertemu juga dengan Sophia dan cerita berakhir dengan kebahagiaan.
Novel penting lain yang lahir pada masa ini adalah The Vicar of Wakefield (1761-2) oleh Oliver Goldsmith. Novel yang menceritakan tentang kebaikan dan kedermawanan keluarga yang selalu mengalami kesialan; tetapi semua berakhir baik pada akhir cerita. Novel tersebut berisi beberapa puisi yang menjadi terkenal yang menunjukkan rasa humor seorang Goldsmith. Berikut adalah puisi yang dikutip dari A good man is bitten by a mad dog.
The wound it seemed both sore and sad
To every Christian eye;
And while they swore the dog was mad
They sore the man would die.

But soon a wonder came to light
That showed the rouges they lied
The man recovered of the bite;
The dog it was that died.

No comments:

Post a Comment