Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:152) pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik. Intensif adalah secara sungguh-sungguh dan terus menerus dalam mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang optimal (KKBI,2005:438). Dari kedua kata tersebut, pembinaan intensif dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau tindakan yang dilakukan efektif, efesien dan kontinyu untuk memperoleh hasil yang optimal.
Pengertian pembinaan intensif diatas, memiliki pengertian yang sama bila dillihat dari sudut manajerial sebagaimana yang dinyatakan oleh Boardman (1953) dalam Sagala (2008:230) supervisi adalah usaha untuk menstimulir, mengkoordinasi, membimbing guru secara terus menerus baik secara individu maupun kolektif agar memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka pertumbuhan murid secara kontinyu.
Secara terminologi, pengertian pembinaan intensif tidak jauh berbeda dengan pengertian-pengertian supervisi yang diterjemahkan oleh (Rifai, 1984:125-126) berikut yaitu supervisi merupakan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik (Kimball Willes); supervisi merupakan kegiatan untuk membantu dan melayani guru agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik (Kimball Willes); supervisi adalah proses peningkatan pengajaran, dengan jalan kerja sama dengan orang-orang yang bekerjasama dengan murid (Gregorio); supervisi berusaha meningkatkan hasil belajar murid melalui gurunya (Thomas H Briggs); suprervisi merupakan bagian/aspek dari administrasi, khususnya yang mengenai usaha peningkatan mutu guru sampai kepada taraf penampilan tertentu (H. Lucio & McNall); supervisi adalah tahapan/fase dalam administrasi sekolah, terutama mengenai keberhasilan dalam usaha mencapai harapan/tujuan tertentu dalam pengajaran (G. Eye & A. Neizer).
Supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran (Adams dan Dickey (1959) dalam Aqib & Rohmanto, 2007:187).
Supervisor memiliki wewenang dalam menjalankan tugasnya untuk mengoreksi, memperbaiki, dan membina proses belajar- mengajar bersama guru, sehingga proses tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal. Dalam hal ini pembinaan kepada guru harus dilakukan secara intensif agar tujuan pembelajaran dan supervisi dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian supervisior dapat menggunakan teknik-teknik supervisi untuk merangsang dan mengarahkan perhatian masalah-masalah yang berhubungan dengan belajar-mengajar, dan untuk menganalisis kondisi-kondisi yang muncul dalam kegiatan terseut.
Menurut Sutisna (1993:267), ada beberapa teknik yang paling bermanfaat bagi supervisi, yaitu kunjungan kelas (observasi kelas) yang dilakukan oleh kepala sekolah (pengawas penilik) adalah teknik yang paling efektif untuk mengamati guru bekerja, alat, metode, dan teknik mengajar tertentu yang dipakainya, dan untuk mempelajari situasi belajar secara keseluruhan dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi semua murid; Pembicaraan individual, pembicaraan individual merupakan teknik supervisi yang sangat penting karena kesempatan yang diciptakannya untuk bekerja secara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah profesional pribadinya. Diskusi kelompok, kegiatan diskusi kelompok ini dapat mengambil beberapa pertemuan staf pengajar. Pertemuan-pertemuan tersebut dipandang sebagai kegiatan yang begitu penting dalam program supervisi modern, sehingga guru hidup dalam suasana berbagai jenis pertemuan kelompok. Demonstrasi mengajar, rencana demonstrasi yang telah disusun dengan teliti dan menekankan pada hal-hal yangdianggap penting atau pada nilai teknik mengajar tertentu, akan sangat membantu. Kunjungan kelas antar guru, kunjungan ini biasanya dilaksanakan atas permintaan guru-guru. Teknik ini akan lebih efektif lagi jika tiap observasi diikuti oleh suatu analisis yang berhati-hati. Pengembangan kurikulum, perencanaan penyesuaian dan pengembangan kurikulum menyediakan kesempatan yang sangat baik bagi partisipasi guru. Buletin supervise, Buletin supervisi merupakan alat komunikasi yang sangat efektif yang berisi pengumuman-pengumuman, ikhtisar tentang penelitian, analisis presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi profesional, dan perkembangan dalam berbagai baidang studi. Perpustakaan professional, perpustakaan profesional sekolah merupakan sumber informasi yang sangat membantu bagi pertumbuhan professional personil pengajar di sekolah. Lokakarya, menyediakan kesempatan kerja untuk kerja sama dalam mempertemukan ide-ide, untuk mendiskusikan masalah-masalah bersama atau khusus, dan untuk pertumbuhan pribadi dan professional dalam berbagai bidang studi dan survey sekolah masyarakat, suatu studi yang komprehensif tentang masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah untuk memahami dengan jelas jenis program sekolah yang akan memenuhi kebutuhan dan kepentingan murid. Dari beberapa teknik-teknik yang diuraikan di atas, pembinaan intensif merupakan bagian dari teknik-teknik tersebut. Pembinaan intensif dapat dilakukan secara individual maupun kelompok tergantung pada kebutuhan guru-guru yang disupervisi.
Pengertian pembinaan intensif diatas, memiliki pengertian yang sama bila dillihat dari sudut manajerial sebagaimana yang dinyatakan oleh Boardman (1953) dalam Sagala (2008:230) supervisi adalah usaha untuk menstimulir, mengkoordinasi, membimbing guru secara terus menerus baik secara individu maupun kolektif agar memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka pertumbuhan murid secara kontinyu.
Secara terminologi, pengertian pembinaan intensif tidak jauh berbeda dengan pengertian-pengertian supervisi yang diterjemahkan oleh (Rifai, 1984:125-126) berikut yaitu supervisi merupakan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik (Kimball Willes); supervisi merupakan kegiatan untuk membantu dan melayani guru agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik (Kimball Willes); supervisi adalah proses peningkatan pengajaran, dengan jalan kerja sama dengan orang-orang yang bekerjasama dengan murid (Gregorio); supervisi berusaha meningkatkan hasil belajar murid melalui gurunya (Thomas H Briggs); suprervisi merupakan bagian/aspek dari administrasi, khususnya yang mengenai usaha peningkatan mutu guru sampai kepada taraf penampilan tertentu (H. Lucio & McNall); supervisi adalah tahapan/fase dalam administrasi sekolah, terutama mengenai keberhasilan dalam usaha mencapai harapan/tujuan tertentu dalam pengajaran (G. Eye & A. Neizer).
Supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran (Adams dan Dickey (1959) dalam Aqib & Rohmanto, 2007:187).
Supervisor memiliki wewenang dalam menjalankan tugasnya untuk mengoreksi, memperbaiki, dan membina proses belajar- mengajar bersama guru, sehingga proses tersebut dapat mencapai hasil yang maksimal. Dalam hal ini pembinaan kepada guru harus dilakukan secara intensif agar tujuan pembelajaran dan supervisi dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian supervisior dapat menggunakan teknik-teknik supervisi untuk merangsang dan mengarahkan perhatian masalah-masalah yang berhubungan dengan belajar-mengajar, dan untuk menganalisis kondisi-kondisi yang muncul dalam kegiatan terseut.
Menurut Sutisna (1993:267), ada beberapa teknik yang paling bermanfaat bagi supervisi, yaitu kunjungan kelas (observasi kelas) yang dilakukan oleh kepala sekolah (pengawas penilik) adalah teknik yang paling efektif untuk mengamati guru bekerja, alat, metode, dan teknik mengajar tertentu yang dipakainya, dan untuk mempelajari situasi belajar secara keseluruhan dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi semua murid; Pembicaraan individual, pembicaraan individual merupakan teknik supervisi yang sangat penting karena kesempatan yang diciptakannya untuk bekerja secara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah profesional pribadinya. Diskusi kelompok, kegiatan diskusi kelompok ini dapat mengambil beberapa pertemuan staf pengajar. Pertemuan-pertemuan tersebut dipandang sebagai kegiatan yang begitu penting dalam program supervisi modern, sehingga guru hidup dalam suasana berbagai jenis pertemuan kelompok. Demonstrasi mengajar, rencana demonstrasi yang telah disusun dengan teliti dan menekankan pada hal-hal yangdianggap penting atau pada nilai teknik mengajar tertentu, akan sangat membantu. Kunjungan kelas antar guru, kunjungan ini biasanya dilaksanakan atas permintaan guru-guru. Teknik ini akan lebih efektif lagi jika tiap observasi diikuti oleh suatu analisis yang berhati-hati. Pengembangan kurikulum, perencanaan penyesuaian dan pengembangan kurikulum menyediakan kesempatan yang sangat baik bagi partisipasi guru. Buletin supervise, Buletin supervisi merupakan alat komunikasi yang sangat efektif yang berisi pengumuman-pengumuman, ikhtisar tentang penelitian, analisis presentasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi profesional, dan perkembangan dalam berbagai baidang studi. Perpustakaan professional, perpustakaan profesional sekolah merupakan sumber informasi yang sangat membantu bagi pertumbuhan professional personil pengajar di sekolah. Lokakarya, menyediakan kesempatan kerja untuk kerja sama dalam mempertemukan ide-ide, untuk mendiskusikan masalah-masalah bersama atau khusus, dan untuk pertumbuhan pribadi dan professional dalam berbagai bidang studi dan survey sekolah masyarakat, suatu studi yang komprehensif tentang masyarakat akan membantu guru dan kepala sekolah untuk memahami dengan jelas jenis program sekolah yang akan memenuhi kebutuhan dan kepentingan murid. Dari beberapa teknik-teknik yang diuraikan di atas, pembinaan intensif merupakan bagian dari teknik-teknik tersebut. Pembinaan intensif dapat dilakukan secara individual maupun kelompok tergantung pada kebutuhan guru-guru yang disupervisi.
No comments:
Post a Comment